Menilik Caturlogi Kebatilan

Sambas, Jum'at, 25 Januari 2013

by. SAMBAS INDEPENDEN


Caturlogi kita artikan sebagai empat hal yang saling berhubungan erat, bertautan, dan saling bergantung satu sama lainnya. 

Dengan demikian frasa Caturlogi Kebatilan artinya empat kebatilan/kemungkaran yang saling berhubungan erat, bertautan, dan saling bergantung serta saling topang menopang satu sama lainnya untuk menghancurkan yang kebenaran, dan ini lebih dikenal dengan istilah konspirasi terhadap al-haqq/kebenaran.

Caturlogi Kebatilan adalah sebagai berikut :
1. Kekuasaan.
2. Kedudukan.
3. Harta.
4. Pengikut.

Caturlogi Kebatilan ini bukan hanya menunjuk kepada satu kaum di suatu tempat di suatu masa, akan tetapi caturlogi ini adalah bersifat umum, dimana pun dan kapan pun, baik dimasa lampau, sekarang, atau yang akan datang, semuanya ada dan benar-benar akan terjadi.

Penjelasan untuk masing-masing dari caturlogi tersebut adalah :

Pertama : Kekuasaan 
Yaitu Peraihan kekuasaan kebatilan di tingkat puncak. 
Pelakunya yaitu pemimpin puncak yang zhalim yang berkuasa dengan leluasa di suatu negeri. Bisa jadi mereka ini tampil di muka layar, atau mungkin mereka itu ada di balik layar. Ciri-ciri kepemimpinannya adalah kebatilan dan kemungkaran, dalam artian bagaimana  mereka meraih, menyelenggarakan, dan mempertahankan kepemimpinannya selalu di atas kebatilan, kemungkaran, kezhaliman, dan ketidakadilan.
Tokoh utama yang menjadi panutan adalah FIR'AUN si pengaku "tuhan".

Kedua : Kedudukan
Yaitu Mencari kedudukan dengan cara membantu kekuasaan kebatilan puncak
Pelakunya yaitu para staf, pembantu, asisten, dan yang semakna dari suatu pemimpin puncak yang zhalim. Ciri-ciri mereka adalah selalu menjadi pembantu, pemberi saran, dan sekaligus pelaksana/eksekutor suatu kezhaliman pimpinan puncak yang zhalim, dan ciri yang paling nampak adalah selalu ingin ikut ambil bagian dan menikmati kepenguasaan si pemimpin zhalim, yang acapkali dengan meraihnya dengan cara "menjilat" dan sebagainya.
Tokoh utama yang menjadi panutan adalah HAMAN si perdana menteri "Sultan" Fir'aun.

Ketiga : Harta
Yaitu peraihan harta dan modal sebanyak-banyaknya
Pelakunya adalah para pelaku usaha di luar penguasa. Mereka yang terkenal dengan "slogan dan semboyan" mereka "halal haram hantam". Ini bisa jadi berhubungan langsung dengan penguasa zhalim dengan menjadi kolega (baca: "menjilat") mereka dalam peraihan, penyelenggaraan, dan kelanggengan kekuasaan, atau tidak berhubungan langsung dengan penguasa. Yang penting bisa meraih harta sebanyak-banyaknya. Ciri-ciri mereka adalah mengumpulkan harta tetapi pelit ketika ingin mengeluarkannya untuk zakat, sedekah, dan membantu kepentingan umum.
Tokoh utama yang menjadi "uswah" atau "teladan" adalah QARUN si kaya yang celaka.

Keempat : Pengikut
Yaitu peraihan pengikut sebanyak-banyaknya.
Pelakunya adalah dari kalangan yang mengatasnamakan ajaran agama, pura-pura menjadi alim-ulama, padahal qalbu mereka sangat busuk. Yang mereka inginkan hanyalah kehormatan di sisi ummat, dengan mencari pengikut sebanyak-banyaknya. Bisa jadi mereka dekat dengan pemimpin zhalim ikut "menjilat" kepada mereka, bisa jadi pula tidak. Bisa jadi mereka "zuhd" tidak mencari harta dengan ajaran mereka ini, namun bisa jadi pula mereka sekaligus mencari harta. Ciri-ciri menonjol mereka adalah mengajarkan kesesatan, sombong dengan ilmu yang ada di sisi mereka, dan sombong dengan ketokohan mereka, serta suka memutarbalikkan dalil-dalil agama untuk kepentingan mereka.
Tokoh utama yang menjadi teladan mereka adalah "SAMIRI" si pembuat patung lembu dari emas yang kemudian disembah oleh bani Isra'il.

Bisa jadi keempat Caturlogi ini menjelma pada suatu jasad manusia, artinya seorang manusia mempunyai keempat sifat kebatilan tersebut. Bisa jadi tiga, bisa jadi dua, dan minimalnyadalam satu tubuh, satu sifat saja dari keempat sifat yang terkandung dalam caturlogi ini.

Caturlogi ini berporos pada satu hal yaitu M A B U K  D U N I A

Yakni, pertama, mereka ingin menikmati sepuas-puasnya nikmat dunia ini. Dan kedua, pada umumnya orang-orang yang ikut ajaran Caturlogi Kebatilan ini sulit untuk sadar dan kembali ke jalan yang benar, oleh karena mereka senantiasa sibuk menikmati dunia, mereka sedang mabuk, dan lupa siapa diri mereka sebenarnya.

Keempat tokoh utama yang menjadi pendahulu dan menonjol perannya dalam mengajarkan caturlogi ini adalah tokoh-tokoh kebatilan yang kontra terhadap rasulullah (utusan Allah) saat itu yaitu Nabi Musa alaihissalam. Khabar tentang mereka ini sudah Allah abadikan dalam firman-firman-Nya, dan semuanya berakhir dengan petaka, celaka, dan bencana di dunia. Belum lagi siksa yang menunggu mereka di akhirat kelak.


Maka awas di sekeliling kita mungkin saja ada orang-orang yang semisal keempat tokoh ini, ada "Fir'aun kecil", ada "Haman kecil", ada "Qarun kecil", dan ada "Samiri kecil". Jangan terlalu akrab berteman dengan mereka, atau jangan berteman sama sekali. Sebab nanti bisa-bisa kita terlarut dan ikut-ikutan mereka. 

Atau mungkin diri-diri kita ini telah menjadi salah satu penganut caturlogi ini, ingin menjadi penerus cita-cita pendahulu kebatilan ini. Na'dzubillahi min dzalik

Taubatun Nashuha lah kita semua kepada Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar