Negeri yang Seharusnya Dewasa, Nama Sambas dalam kitab Negarakertagama vs Penetapan Hari Jadi Kota Sambas

Sambas, Jum'at, 4 Januari 2013
by SAMBAS INDEPENDEN

Pada tanggal 31 Mei 1945, bertempat di Gedung Pejambon, bersidang BPUPKI diketuai KRT Radjiman Wedyodiningrat. Anggota sidang, Muhammad Yamin sebagai pembicara pada waktu itu, dalam bahasan Daerah Negara.

Ada lampiran yang disampaikan ketika itu, yaitu Syair 13, 14, dan 15 kitab Negarakertagama karangan Prapanca pada zaman Gajah Mada (1364 M), tentang tumpah darah Nusantara.

Tepat pada akhir syair ke 13, tersebut nama Sambas.

"Kuta Lingga mwang i Kuta Waringin Sambas mwang i Lawai"

(sumber : RISALAH SIDANG BPUPKI DAN PPKI diterbitkan oleh Setneg RI tahun 1992)

Kalau demikian nama negeri Sambas sendiri, mestilah ada sebelum tarikh kitab Negarakertagama, dan juga mesti sudah dikenal. Kita tidak bisa memperkirakan berapa lama sebelum tahun 1364 tersebut.

Kita abaikan saja hal itu. Lalu kita kurangkan tahun 2012 atas tahun 1364. Wah sudah 648 tahun negeri Sambas ini. Negeri yang sepantasnya sudah dewasa dalam pengalaman.

Coba bandingkan dengan ketetapan Pemkab Sambas tentang Hari Jadi Kota Sambas yaitu 9 Juli 1631 sebagai konversi pendekatan kepada tarikh 10 Dzulhijjah 1040 H.

Hari ini ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Sambas, berdasarkan sejarah berdirinya Kesultanan Sambas Islam yang sekarang masih tersisa peninggalannya. Ini sebagai hasil dari sebuah pengusulan tentang momen apa saja yang bisa dijadikan sebagai penentuan Hari Jadi Kota Sambas. Lalu ditetapkanlah sebuah momen yaitu pada saat Raden Sulaiman dinobatkan menjadi Sultan Sambas yang pertama pada 10 Dzulhijjah 1040 H yang bertempat di Lubuk Madung. Lubuk Madung (sekarang bagian dari Desa Lubuk Dagang) dianggap sebagai bagian dari Kota Sambas. Nah, kalau merujuk pada tahun ini Kota Sambas baru berumur 381 tahun.

Kompromisasinya: umur NEGERI SAMBAS tidak sama dengan umur KOTA SAMBAS sekarang ini. Umur NEGERI SAMBAS jauh lebih tua dari umur KOTA SAMBAS. Dengan demikian lokasi NEGERI SAMBAS pada tahun 1364 bukan berada di Muara Ulakan -kota sekarang-, melainkan di tempat lain, yang belum ada kejelasan dimana.

Atau boleh jadi pula umur NEGERI SAMBAS memang sama dengan umur KOTA SAMBAS sekarang ini, dalam artian KOTA SAMBAS sekarang ini, itulah yang dimaksud NEGERI SAMBAS pada kitab Negarakertagama tersebut.

Wallahu A'lam bish Showab

 

1 komentar:

  1. mungkin bisa ditafsirkan dari kebiasaan negeri-negeri kecil yang berafiliasi dengan negeri yang lebih besar, dalam rangka jaminan keselamatan dari penaklukan maka harus menyerahkan upeti kepada negeri yang besar dengan imbalan akan dibantu jika mendapat serangan dari kerajaan/negeri lain. jika demikian maka yang dimaksud oleh Buku Kretagama bahwa negeri Sambas yang paling memungkinkan adalah Kerajaan Ratu Sepudak sekarang dikenal dengan Kota Lama, meskipun sampai sekarang belum ada yang menulis apa nama Kota Lama tersebut sebelum ada Kota Baru sekarang yang berada di Muare Ulakan. penetapan hari jadi Sambas adalah bentuk pengingkaran sejarah dan penghapusan fakta sejarah

    BalasHapus